Apa Itu Korupsi Menurut Para Ahli? Yuk Kenalan Sama “Penyakit Sosial” Ini!
3 mins read

Apa Itu Korupsi Menurut Para Ahli? Yuk Kenalan Sama “Penyakit Sosial” Ini!

Kalau ngomongin soal korupsi, rasanya udah nggak asing lagi di telinga kita. Tiap hari ada aja berita tentang pejabat yang kena OTT, kasus suap, atau dana proyek yang “nggak nyampe tujuan”. Tapi sebenernya, korupsi itu apa sih? Apakah cuma nyolong duit negara? Atau ada arti lain yang lebih luas?

Nah, biar kita nggak salah kaprah, mending kita kulik bareng-bareng definisi korupsi menurut para ahli. Dijamin bahasanya gampang dicerna dan nggak bikin ngantuk. Let’s go!


🔎 Korupsi Itu Apa?

Secara umum, korupsi bisa diartiin sebagai penyalahgunaan wewenang, jabatan, atau amanah demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Biasanya, korupsi identik sama duit—tapi faktanya, bentuknya bisa macem-macem, mulai dari gratifikasi, suap, manipulasi data, sampe nepotisme.

Makanya korupsi sering disebut sebagai “penyakit sosial” yang bisa bikin sistem negara jadi bobrok dari dalam.


📚 Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli

Biar makin lengkap, yuk kita dengerin pendapat beberapa tokoh dan ahli soal definisi korupsi:

1. Syed Hussein Alatas

Menurut Alatas, korupsi itu penyalahgunaan kepercayaan untuk keuntungan pribadi.
👉 Jadi kalau lo dikasih amanah (misalnya ngurusin dana organisasi), tapi malah dipake buat beli kebutuhan pribadi, nah itu udah termasuk korupsi.

2. John Girling

Beliau bilang, korupsi adalah bentuk penyalahgunaan jabatan buat kepentingan pribadi.
👉 Singkatnya, kalo ada pejabat pake jabatannya buat “jalan pintas” yang nguntungin dia sendiri, jelas itu korupsi.

3. Robert Klitgaard

Nah, Klitgaard ini unik karena ngenalin “rumus korupsi”:
Korupsi = Monopoli + Diskresi – Akuntabilitas
👉 Artinya, kalau ada orang/kelompok yang punya kuasa penuh (monopoli), bisa bikin keputusan seenaknya (diskresi), tapi nggak ada pengawasan (akuntabilitas), potensi korupsinya jadi tinggi banget.

4. World Bank

Menurut World Bank, korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi.
👉 Jadi nggak terbatas di Indonesia aja, tapi global pun definisinya sama: kekuasaan yang harusnya buat rakyat, malah dipake buat kantong pribadi.

5. UU di Indonesia

Di Indonesia, definisi resmi korupsi ada di UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001. Di situ dijelasin kalau korupsi adalah segala perbuatan yang merugikan keuangan atau perekonomian negara. Termasuk di dalamnya: suap, penggelapan, pemerasan, gratifikasi, dan lain-lain.


⚠️ Kenapa Korupsi Itu Bahaya Banget?

Biar nggak sekedar tahu definisi, kita juga perlu ngerti kenapa korupsi itu bisa jadi masalah serius.

  1. Merugikan rakyat kecil – duit yang harusnya dipake buat sekolah, rumah sakit, atau jalan, malah masuk ke kantong pribadi.
  2. Ngerusak kepercayaan – rakyat jadi males percaya sama pemerintah atau pejabat.
  3. Ngancurin perekonomian – investasi jadi turun, harga barang naik, pembangunan terhambat.
  4. Nyebar kayak virus – kalau dibiarkan, korupsi bisa jadi budaya. Orang-orang nganggepnya biasa aja padahal salah besar.

💡 Contoh-Contoh Korupsi yang Sering Terjadi

Biar makin relate, yuk kasih contoh yang sering kejadian:

  • Suap – ngasih uang ke pejabat biar dapet izin usaha lebih gampang.
  • Gratifikasi – hadiah “ucapan terima kasih” ke pejabat biar urusannya diprioritaskan.
  • Mark up proyek – harga proyek sengaja dinaikin biar ada “sisa” buat dikantongin.
  • Nepotisme – ngasih jabatan atau proyek ke saudara/teman dekat tanpa prosedur resmi.
  • Penggelapan – duit organisasi dipake buat kebutuhan pribadi.

🚀 Jadi, Intinya…

Korupsi itu bukan sekedar “nyolong duit negara”. Lebih luas dari itu, korupsi adalah penyalahgunaan amanah, jabatan, atau kekuasaan demi kepentingan pribadi. Dari pendapat para ahli, kita bisa simpulin kalau korupsi punya banyak wajah—dan semuanya merugikan rakyat.

Makanya, penting banget buat kita semua ngerti arti korupsi, biar bisa sama-sama lawan dan cegah dari level terkecil. Mulai dari diri sendiri deh, jangan terbiasa sama yang namanya “titip absen”, “nepotisme kecil-kecilan”, atau “main curang”. Karena dari hal kecil, lama-lama bisa jadi budaya.

Penulis : DELTA88